Tuesday, October 18, 2022

TIPS MENEMANI ANAK SD BELAJAR BAHASA INGGRIS DI KELAS

Sejak pertama kali mengajar di sekolah formal maupun informal, klasikal maupun privat, mayoritas pengalaman saya adalah mengajar orang dewasa, setidaknya usia SMA/K. Saya merasa tidak mampu mengajar anak-anak usia SD apalagi TK, mungkin karena saya berasal dari keluarga yang masa kanak-kanaknya hampir semuanya hiperaktif :D sehingga saya takut menghadapi anak-anak. Sepanjang pengalaman saya mengajar di LB-LIA Jogja dari 2002-2011, saya selalu menghindari penugasan kelas anak. Baru pada tahun 2009-2011 saya berani mengajar kelas anak, itupun anak kelas 5-6  dan karena guru spesialis anak telah penuh slotnya :D Ternyata asyik juga mengajar anak-anak, bisa jadi karena saat itu saya sudah punya seorang anak usia SD dan  seorang usia TK. 

Karena anak-anak memiliki energi besar yang belum terkelola baik dan rentang perhatian yang pendek maka periode belajar anak harus dibagi menjadi beberapa tahap. Selain itu, pembelajaran pada anak harus melibatkan kombinasi aktivitas diam untuk berpikir dan gerak fisik yang menyenangkan. Pengulangan (drilling) yang variatif juga sangat membantu anak menyimpan dan berlatih kosa kata baru. Jumlah siswa yang hadir di kelas mempengaruhi suasana kelas dan pada gilirannya mempengaruhi cepat lambatnya penyerapan materi. Teman dekat, lawan jenis, teknik belajar dan alat belajar turut menentukan keberhasilan belajar pada sebuah pertemuan. Kombinasi preview-review-repetition yang akan membuat anak menikmati belajar dan menerima tantangan belajar secara perlahan namun pasti. 

Saya selalu menjadikan materi membaca dan menulis sebagai bagian kesimpulan dari kegiatan belajar yang biasanya saya letakkan di tengah dan akhir setiap pertemuan. Pemeriksaan ejaan dan pemahaman dengan teknik cek silang dengan teman juga membantu anak membangun kedekatan dan rasa percaya dengan teman sekelas dan mengurangi ketergantungan pada guru. Hal ini sedikit demi sedikit membangun kepercayaan diri dan kelompok dalam pemerolehan bahasa dan pada akhirnya membuat kemandirian anak dalam mengembangkan ketrampilan bahasa Inggrisnya.

Dengan pilihan teknik belajar yang memandirikan anak seperti ini saya tidak pernah khawatir anak tidak membutuhkan saya lagi sebagai pengajar. Justru anak akan membutuhkan anak pada tataran yang lebih tinggi yaitu sebagai mentor, bukan lagi sebagai tutor. 

Kulon Progo 18 Oktober 2022         

Tuesday, October 4, 2022

Berbahasa Inggris dengan Orang Jepang

 Seorang teman lama menghubungi saya untuk mencarikan les privat online untuk teman lamanya :D Si calon siswa tersebut manajer di sebuah perusahaan PMA terkenal dan sering Zoom Meeting bersama manajer dari beberapa negara khususnya Asia dan terutama Jepang.

Dia mengeluhkan sering tidak jelas mendengar penuturan bahasa Inggris orang Jepang. Saya jadi ingat pengalaman saya pribadi pada tahun 2008 berkenalan dengan seorang profesor bidang Computer Assisted Language Learning (CALL)--nama lengkapnya lupa, saya hanya ingat kami memanggil beliau Mr Kenji. Saat itu saya belum punya banyak kenalan orang Jepang dan itu pengalaman pertama saya berbincang bahasa Inggris dengan orang Jepang. Tidak mudah  menangkap maksud beliau, tapi untunglah saya pernah diberikan gambaran oleh adik ipar saya yang beberapa kali bekerja dengan orang Jepang bahwa ada beberapa bunyi yang harus kita perhatikan saat berbicara dengan orang Jepang. 

Yang pertama adalah mereka kesulitan  mengucapkan bunyi e seperti pada kata pedas atau segan. Kedua, mereka mengubah bunyi l menjadi r. Sedangkan yang ketiga, suku kata dengan akhiran konsonan dibaca u. Jadi jika mereka mengucapkan nama orang Selamet maka bunyinya menjadi Suramutu. Terkait dengan informasi tersebut, saya membuktikan sendiri pada kesempatan koordinasi panitia Konferensi 2 kota (Jakarta-Jogja) tentang CALL pada November 2008 bersama beliau, yaitu saat beliau mengucapkan  "Fill in the blank", yang kami dengar adalah "Firin du bran". Ala bisa karena biasa, begitu motto yang diajarkan ibu saya. Setelah bergaul beberapa lama dengan beliau akhirnya kami sudah tidak menemui kesulitan menangkap pesan yang beliau maksud. 

Vokalisasi bahasa Jepang yang terbatas menyebabkan fenomena tersebut dan seiring tumbuhnya kebutuhan masyarakat Jepang akan arti penting bahasa Inggris sebagai alat komunikasi internasional maka kondisi hari ini telah banyak berubah. Orang Jepang kelahiran 90 an ke belakang khususnya yang telah belajar bahasa Inggris dari kecil telah mengembangkan vokalisasi yang lebih luas sehingga pengucapan bahasa Inggris mereka jauh lebih mudah untuk dipahami penutur bahasa Inggris di bagian bumi yang lain.

#lesprivatonline #lestoefljogja #kursusinggrisonline #kursusinggrisdarinolcepat